(Late) Honeymoon

“Katanya mau konsisten update blog, mana buktinya?” tanya suami.

“Piknik dululah, nanti kutulis di blog. Abis itu bakalan rajin update, hehe… ayo piknik pas anniversary!” kataku ngeles, yang akhirnya dikabulkan sama suami. Hore!

Tepatnya tanggal 20 November kemarin, kami genap melewati satu tahun kehidupan pernikahan yang so far lempeng-lempeng aja dan no drama, Alhamdulillah. Jadi setelah nikah, kita ngga langsung piknik buat honeymoon dan baru kesampean sekarang, makanya judulnya late honeymoon (not so late juga sih).

Kami berdua pun memilih piknik 3 hari 2 malem ke Bali, tepatnya 2 hari pertama di Nusa Lembongan dan Nusa Ceningan, dua pulau kecil di sebelah timur mainland-nya Bali dan bersebelahan sama Nusa Penida yang namanya sudah cukup hits itu. Sedangkan, hari terakhir cuma mau dihabiskan dengan duduk-duduk saja di Pantai Kuta sambil ngobrolin masa depan :’)

Singkat cerita, berikut perjalanan kami…

Minggu (26/11) kami ke Adisutjipto naik Go-Car jam 06.30 WIB, flight AirAsia jam 08.15 WIB. Sampai di Ngurah Rai tepat jam 10.15 WITA dan kita naik taksi bandara ke Pantai Sanur. (Catatan: Tidak direkomendasikan naik taksi bandara, argonya nyampe 150rb, padahal kalo naik taksi online cuma 50rb-an, akibat dari ke-sotoy-an kami yg mengira taksi online nggak boleh jemput ke bandara).

Sampai di Sanur, ada semacam loket gitu yang menjual tiket kapal ke Nusa Lembongan dan Nusa Penida. Harga tiket yang tertera Rp 200.000 one way per orang, tapi pada kenyataannya kami cuma disuruh bayar Rp 175.000 (PP) per orang. Maybe itu harga untuk turis lokal. Setiap satu jam, akan ada kapal yang diberangkatkan ke Lembongan, jadi nggak perlu booking tiket dari jauh-jauh hari, on the spot aja pasti dapet. Oiya, ada dua pelabuhan di Lembongan, Mushroom Bay dan Jungut Batu. Kami pilih kapal yang menuju Mushroom Bay karena hotel tempat kami menginap jaraknya dekat dengan pelabuhan itu.

Mushroom Bay dengan view erupsi Gunung Agung di kejauhan
selfie di dalem kapalnya

Jam 13.00 WITA kapal berangkat. Kapalnya kecil sih, jenis speedboat yang kira-kira muat 20-an orang sekali angkut. Perjalanan laut cuma memakan waktu 30 menit.

Sesampainya di Mushroom Bay, sudah banyak orang yang menawarkan jasa sewa motor dengan tarif Rp 70.000 one day (pagi-sore) dan Rp 100.000 untuk tarif inap. Kondisi bensin full tank. Motor disini bebas banget, nggak ada plat nomor dan helm. Kalian juga bisa parkir sembarangan dengan kunci yang masih nyantol di motor. Dijamin nggak akan ada yang nyolong, gimana coba caranya bawa kabur motor dari pulau yang bisa dikelilingi dalam sehari ini. Oiya, kalau di Jogja, kita harus waspada sama emak-emak bermotor, kalau di Lembongan ini, harus waspada sama bule-bule bermotor. Karena banyak dari mereka yang belum lancar naik motor, bisa-bisa kita ditabrak.

Sewaktu sewa motor, kami malah ketemu sama owner hotel The Taman Sea View tempat kami nginep. Owner-nya ramah sekali dan nunjukin jalan menuju hotel. Staf hotelnya juga ramah. Lokasi hotelnya itu di bagian dataran yang cukup tinggi di pulau itu, jadi dari balkon kamar, kami disuguhi hamparan pemandangan hijau dan laut. Worth the price bangetlah ini.

view kamar hotelnya <3
view kolam renang di depan kamar kami (saat sunrise)
view dari balkon… ademmmm :””’
view restoran hotelnya

Habis beberes dan gegulingan bentar, kami siap jalan-jalan berkeliling pulau naik motor. Jalanannya sempit-sempit dan udah aspal mulus, tapi dibeberapa bagian ada yg udah rusak. Ngapalin jalannya juga gampang banget karena cuma itu-itu aja, nggak akan kesasar deh. Cuma, banyak banget anjing yang berkeliaran dan gegoleran di jalan, huhu.. T_T

Tujuan kami pertama, ke Nusa Ceningan di sisi timur Nusa Lembongan yang dihubungkan dengan jembatan kuning (Yellow Bridge, nama gaulnya). Jembatan ini cuma bisa dilewati sama motor aja, dan kalau dua motor papasan pun harus pelan-pelan biar nggak serempetan, hihi. Yellow Bridge ini menjadi salah satu tempat andalan wisatawan buat foto-foto. View-nya itu loh sunguh bikin mata adem. Setelah berkeliling, kita makan di resto Mamma Mia yang lokasinya di sekitar Yellow Bridge. Resto ini langsung menghadap ke pantai di antara Nusa Lembongan dan Ceningan, jadi ombaknya tenang dan air-nya hijau bening. Duh duh, kapan lagi bisa menikmati senja di pinggir pantai seindah ini, kan. I couldn’t ask for more!!!

Yellow Bridge

 

Selfie Lagee~~
Makan di pinggir pantai, aku mimiknya teh anget kok 🙂

Malam harinya, Nusa Lembongan nggak bisa dibilang sepi juga. Bule-bule memadati cafe dan bar di pinggir-pinggir pantai. Sekedar untuk duduk-duduk dan ngobrol cantik.

Keesokan harinya, kami bangun pagi-pagi terus kembali berkeliling pulau. Kali ini bener-bener ke pantainya. Pantai utama yang jadi favorit wisatawan disini adalah Dream Beach yang hits banget dengan spot ayunannya itu. Kemudian tidak jauh dari Dream Beach ada Devil’s Tear, tebing yang dihantam gulungan ombak, sehingga akan menyebabkan water blow. Karena masih pagi, ombaknya masih cukup tenang sih, jadi semburan ombak yang menghantam karang masih landai.

Dream Beach
Dream Beach (Lagi)
Mau foto tapi mbaknya nggak pergi – pergi 🙁
Devil’s Tear sewaktu sepi
Devil’s Tear ketika sudah ramai

Kami pun balik ke hotel buat sarapan, terus lanjut keliling lagi ke desa sebelah, Jungut Batu. Di Jungut Batu lebih banyak rumah-rumah warga, kantor kecamatan, sekolah, pasar, ATM, dan sebagainya. Kalau mau snorkeling atau susur Mangrove Forest juga disini tempatnya. Lebih tepatnya kayak pusat kehidupan masyarakat Nusa Lembongan.

Jam 12.00 WITA kita check-out dari hotel dan kembali menunggu kapal balik ke Sanur yang jadwalnya jam 13.00 WITA. Sambil nunggu kapal, dapet kabar dari Tika, sahabatku, (yang kebetulan lagi piknik di Bali juga sama sepupunya), kalau Bandara Ngurah Rai-nya ditutup karena dampak erupsi Gunung Agung. Dia yang harusnya udah naik pesawat sore itu, jadwal penerbangannya ke Jakarta di-reschedule sampai Selasa jam 23.30 WITA. Aku sih seneng dengernya, karena dia harus extend satu hari lagi di Bali dan artinya kita bisa ketemuan. \o/

Nasib yang sama ternyata juga menghampiri aku dan suami, kami juga dapat pemberitahuan kalau penerbangan balik ke Jogja hari Selasa pukul 14.55 WITA juga di-cancel karena penutupan bandara diperpanjang. Wait, what??? Nambah cuti dong?!! Terus kita pulang naik apaan?

To be continue dengan judul Korban Gunung Agung bersama Tika di next post ya… 🙂

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.