Deodoran dari Batu? Anti Noda pada Baju dan Bebas Bau Badan 24 Jam

Akhir tahun kemarin, suamiku mengalami reaksi alergi di area ketiak. Kulitnya terasa gatal dan perih ketika digaruk.

Takut gatal-gatalnya semakin parah, aku menyarankan untuk berhenti memakai deodoran dulu hingga kondisinya membaik. Namun rasa gatal tetap bertahan selama beberapa hari, bahkan timbul ruam kemerahan.

Akhirnya kami memutuskan untuk periksa ke dokter spesialis kulit. Kata dokter, reaksi alergi tersebut dipicu oleh pemakaian deodoran. Dokter memberikan resep obat minum dan salep untuk meredakan peradangan pada kulit ketiak.

Aku nggak bisa menemani suami periksa ke dokter pada waktu itu, jadi suamiku kurang menggali info lebih dalam dari dokternya. Seharusnya kan dia tanya produk apa yang bisa dia pakai sebagai pengganti deodorannya kan. Lha ini malah diem-diem aja.

Masa iya nggak pakai deodoran seumur hidup? Kalau nggak bau badan sih nggak masalah. Yang jadi masalah, kelenjar keringat pada pria kan lebih aktif dibanding wanita. Ketika keringat yang terperangkap dalam lipatan ketiak bercampur dengan bakteri, maka akan memicu terjadinya bau badan.

Maka dari itu, aku inisiatif membantu memecahkan masalah bau badan dan alergi yang dialami suamiku dengan mencari tau deodoran apa yang cocok untuk kulit sensitif. Setelah berjam-jam browsing, aku tertarik sama satu produk yaitu crystal deodorant yang terbuat dari natural mineral salt atau kalau di Indonesia dikenal dengan batu tawas.

Tidak banyak informasi mendetail tentang crystal deodorant dalam bahasa Indonesia. Namun ternyata deodoran ini telah populer di negara barat sejak tahun 1980-an. Cara kerjanya adalah mencegah berkembangnya bakteri penyebab bau badan pada ketiak kita.

Apakah batu tawas ini sama dengan batu tawas untuk menjernihkan air? Sepertinya sama sih. Cuma yang dijual di pasaran bentuknya lebih compact agar memudahkan pemakaian. Untuk menambah referensi, kalian bisa browsing manfaat tawas untuk mengatasi bau badan.

Salah satu merek ternama yang memproduksi crystal deodorant adalah ‘Crystal‘, brand asal Prancis. Setelah aku baca-baca dan nonton review di youtube, aku memutuskan untuk membeli deodoran ini untuk suamiku. Aku juga pernah liat artis Prilly Latuconsina pakai deodoran merek Crystal ini di salah satu postingan instagramnya.

Brand Crystal ini memiliki beberapa jenis deodoran yang terbuat dari natural mineral salt (potassium alum) namun dikemas dalam kemasan yang beragam. Ada yang stick, roll-on bahkan spray. Beberapa produknya ada yang mengandung fragrance dan ada pula yang tidak mengandung fragrance (unscented).

Aku pilih Crystal Mineral Deodorant Stick yang unscented dan berukuran 40 gram. Harganya sekitar Rp 65.000 di Tokopedia. Kecil mungil kemasannya tapi awet, bisa sampai 6 bulan pemakaian.

Dalam kemasannya tertulis bahwa Crystal deodorant stick ini mampu melindungi dari bau badan selama 24 jam. Tidak mengandung paraben (sebagai pengawet) dan tidak mengandung aluminum chlorohydrate (untuk mengurangi produksi keringat).

Sayangnya aluminum chlorohydrate yang sering kita temui pada deodoran biasa tersebut dapat meninggalkan noda putih bekas deodoran pada baju. Pada baju saja meninggalkan noda, apalagi di kulit kita? Mungkin ini salah satu penyebab warna kulit ketiak menggelap.

Kelebihan dari Crystal deodorant ini adalah tidak meninggalkan noda/stain pada baju sama sekali. Namun ada juga kekurangannya, yang bagi sebagian orang mungkin merasa cara pemakaiannya cukup ribet.

Karena deodoran ini berupa batu yang keras, cara pemakaiannya adalah dengan membasahi ujung batunya terlebih dahulu sebelum digunakan. Secukupnya saja, tidak perlu terlalu basah, kemudian oleskan ke kulit ketiak.

Untuk memudahkan pemakaian, aku menyimpan deodoran ini di rak kamar mandi agar bisa langsung dipakai setelah mandi. Kalian juga bisa menyimpannya di meja rias, tetapi dibalik, yang dibasahi bukan deodorannya melainkan ketiaknya.

Mungkin produk Crystal yang kemasannya roll-on atau spray akan jauh lebih praktis pemakaiannya daripada yang stick, lain kali kita coba varian lainnya ya.

Sejak pemakaian pertama, aku dan suami setuju bahwa deodoran ini benar-benar bekerja dengan baik mengatasi bau badan seharian. Biasanya ketika sudah siang, suami mulai bau asem ketika pakai deodoran biasa. tapi kali ini enggak, bahkan tidak bau sampai malam.

Produk ini tidak membantu mengontrol keringat pada ketiak ya, karena tidak mengandung aluminum chlorohydrate tadi. Jadi kalau kalian beraktivitas ekstra, ya ketiak tetap akan basah. Bedanya keringatnya jadi nggak bau asem lagi.

Setelah 4 bulan pemakaian, suami sudah benar-benar terbebas dari bau ketek. Selain itu, kondisi kulit ketiaknya semakin membaik. Sesekali masih terasa gatal jika menggunakan baju yang terkena noda bekas deodoran sebelumnya. Karena nodanya mengeras pada kain baju, akan memicu gesekan pada kulit dan menyebabkan rasa gatal.

Untuk itu, aku memilah-milah baju yang sudah parah terkena noda deodoran agar tidak dipakai lagi dan memicu reaksi alergi kembali. So far, masalah ketiak suami sudah teratasi.

Nah, melihat manfaat tersebut, aku juga pengen dong. Siapa tau ketiakku bisa glowing kalau ganti pakai deodoran ini. Aku mencoba beli dari merek lain yaitu Lafe’s, brand asal Amerika. Baik Crystal maupun Lafe’s sama-sama diimpor oleh PT Duta Indonesia Permai.

Lafe’s Crystal Rock Deodorant ini aku beli di Sociolla dengan harga sekitar Rp 85.000 untuk ukuran 63 gram, lebih besar daripada merek Crystal punya suamiku. Beli yang beda karena mau coba-coba, biar bisa di-review juga kan.

Pada kemasannya, Lafe’s mengklaim bahwa deodoran ini dapat digunakan selama satu tahun pemakaian. Harganya memang lebih mahal dibanding deodoran biasa, tapi penggunaannya lebih awet. Jadi kita tidak perlu sering-sering beli deodoran.

Dari segi bahan dan cara pakai, merek Lafe’s ini sama aja dengan Crystal. Ampuh juga menangkal bau badan seharian. Perbedaannya cuma batunya lebih kasar daripada Crystal, permukaan batunya seperti kurang “diamplas”.

Setelah beberapa bulan pemakaian, aku merasa kulit ketiak menjadi lebih cerah. Sehabis shaving pun aman pakai deodoran ini karena tidak menimbulkan sensasi perih seperti deodoran biasa.

Jangan lupa mengeksfoliasi kulit ketiak biar glowing kayak girlband Korea, cara gampangnya setelah menggunakan toner/serum eksfoliasi pada wajah, gunakan juga pada area ketiak dan siku agar sel-sel kulit matinya terangkat.

Oh ya, minggu kemarin aku pernah lihat konten TikTok yang merekomendasikan crystal deodorant merek lokal. Nama brand-nya Vili, dan harganya sekitar Rp 25.000 aja. Ini ada alternatif yang lebih murah ya teman-teman, siapa tau mau coba juga.

2 Comments

  1. Febtian khusnanti

    April 26, 2021 at 6:30 pm

    Tengkyu incess, abis baca blog ini aku langsung cuss beli deodoran crystal. Soalnya udh lama aku mengidap alergi seperti ini jugak. Sampe bingung mau pake deodoran apa. Eh baru tau ada deodoran macam batu gini. Kata sp.kk aku alergi fragrance, knp diketiak soalnya ketiak itu salahsatu bagian tubuh yg sensitif katanyaaaa. Bismillah semoga ke alergian ini hempasss yeees. Luv incess, bermanfaat sekalihhhhh

  2. iKurniawan

    August 18, 2022 at 9:38 am

    Wah infonya menarik ini. kebetulan saya bermasalah dengan deodorant, sering buat seperti kerak di ketiak baju. Untuk yang bajunya putih, malah bikin kekuningan.

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.