Alasan Aku Selesai…

Ikut-ikutan judul konten yang belakangan sedang trending di dunia per-youtube-an Indonesia. Itu loh sepasang muda mudi yang mengumumkan kenapa hubungan pacaran mereka putus di tengah jalan.

Tapi “selesai” versiku, bukan dalam bentuk klarifikasi hubungan asmara ya. Tetapi lebih ke hubungan kerja yang artinya, aku memutuskan resign dari pekerjaanku.

Tanggal 31 Januari 2019 lalu, menjadi hari terakhir aku bekerja di kantor yang menjadi sumber mata pencaharianku sejak Januari tahun 2014 itu. Nggak kerasa, ternyata udah 5 tahun aja ya. Aku kerja disitu, mulai dari aku baru PDKT-an sama suami, pacaran 2 tahun dan sampai sekarang udah nikah 2 tahun aja.

Banyak yang bertanya dan menyayangkan kenapa aku resign, terlebih orang-orang yang dekat sama aku termasuk orangtuaku sendiri. Beberapa ada yang langsung nembak “pindah kemana?” “mau program hamil ya?” dsb.

Jawabku, “nggak pindah kok, mau mengurus suami aja di rumah” “belum mau program hamil kok, aku kan masih pengobatan TB” “mau jadi youtuber aja aku tuh biar cepet kaya” dsb dsb.

Aku emang nggak ada tampang jadi full time wifey gitu sih, jadi nggak ada yang percaya sama jawaban nyelenehku di atas.

Salah satu trigger-nya adalah karena aku sakit, seperti yang aku tulis di postingan berjudul Benjolan di Leher, Operasi, dan 6 Bulan Pengobatan. Sakitku ini mengharuskan aku minum obat selama minimal 6 bulan berturut-turut tanpa boleh putus, kalau putus harus ngulang lagi dari awal.

Belakangan aku emang sering banget sakit, batuk alergi yang sering kumatlah, tiba-tiba pergelangan kaki bengkak kalau capek sampe dibawa ke dokter syaraf-lah, dan yang terakhir ini benjolan di leher yang sampe perlu dioperasi segala.

Dari sini muncul pikiran, apa hal-hal ini merupakan akumulasi dari ketidakmampuanku menjaga kesehatan selama ini? Karena terlalu sibuk sedari pagi mungkin? Sampai telat-telat makan.

Aku ini memang termasuk orang yang bisa multi tasking dalam urusan pekerjaan, tapi entah kenapa paling nggak bisa kerja sambil makan. Selalu menunda-nunda waktu sarapan dan selalu berakhir sarapan sekaligus makan siang.

Begitu pun si suami, dia paling sering lupa makan kalau udah fokus ke kerjaan. Sebelum berangkat kerja, dia cuma minum air putih doang dan berangkat kantor tanpa sarapan. Begitu pulang kantor aku tanyain, dia seringkali makan jam 3 sore. ((deep sigh))

Terbentuklah kebiasaan skip sarapan dan jam makan siang yang molor di keluarga kecil kami ini. Kalau habit ini terus menerus dibiarkan, mau jadi apa masa depan rumah tangga kami kelak. Duit terus dicari tapi badan nggak dijagain. Buat apa banyak uang kalau sering ke rumah sakit kan ya.

Ini baru aku doang yang kena protes sakit dari badan sendiri, jangan sampai suami juga ikutan nantinya. Makanya, pengen mengubah life style kami begitu, biar hidup ke depannya lebih sehat.

idih, fotonya ala ala banget… haha… maklum ini kayak ada sesi pemotretan company profile begitu.. kalo aslinya mah dasteran doang di rumah..

Itu dari faktor internalku sih. Masih ada beberapa pertimbangan lain yang melatarbelakangi keputusan resign.

Salah satunya….

Suatu hari, suami pernah aku mintain tolong nasehatin adekku yang bontot. Kasusnya, dia tuh lagi magang di hotel buat tugas akhir kuliahnya. Tapi dia ngotot pengen beli sertifikat aja, nggak mau menjalani proses magangnya selama 6 bulan.

Disitu suami bilang, “dibutuhkan tiga alasan kenapa kamu harus tetep stay di lingkungan pekerjaanmu, (1) gajinya bagus (2) skillmu bisa meningkat dan jenjang karir otomatis terbuka luas (3) lingkungan pertemanan kantor yang sehat dan supportive”

Usut punya usut, ternyata faktor ketiga yang tidak didapatkan adekku. Senioritas karyawan hotel itu yang bikin adekku nggak betah magang disitu.

Kata suami lagi, “Kamu harus megang minimal 2 dari 3 faktor tersebut agar menjadi alasan untuk tetep stay di tempat kerja. Kalau kamu cuma bisa megang 1 faktor atau udah nggak kepegang sama sekali, silahkan berhenti”

Setelah mendengar nasehat mas iparnya, dia akhirnya mengesampingkan faktor nomor (3) dan menjalani hari-hari magang dengan baik sampai akhirnya dia lulus kuliah.

Nah, kalau di kasusku, tau dong faktor yang mana yang bisa kupegang dan mana yang nggak. ((silahkan berasumsi)) 😀

Kalau ada pertanyaan, yakin nggak nyesel? nggak bosen di rumah nggak ngapa-ngapain? nggak kaget tuh tiba-tiba nggak punya penghasilan sendiri?

InsyaAllah ada terus kok yang aku kerjain di depan laptop, seperti sudah tak terpisahkan begitu jiwa ini dengan layar laptop. Mungkin sisi positifnya aku bakalan lebih sering update blog post, ya kan? Punya banyak waktu buat beberes rumah dan masak-masak. Satu lagi, aku nggak bakalan panik lagi kalau telat bangun, maklum sebelumnya selalu udah ready di depan laptop dari Subuh.

Sisi negatifnya, nggak akan ada lagi transferan tiap akhir bulan. Haha. Selain itu frekuensi ketemu sama temen-temen kantorku jadi makin berkurang. Tapi, Jogja itu sempit banget, kita bisa ketemu dan janjian kapan aja. Aku masih ada utang karaokean sama geng karaoke kantor ya, tagih dong. :p

Aku masih tetap di Jogja kok, kalian tau rumahku dan juga rumah mertuaku kan, bahkan rumahku yang berbukit-bukit di Wonogiri pun kalian tau lokasinya, mempir-mampir boleh loh. Jangan biarkan incess kesepian.

Terakhir, kalau ada yang mau nawarin pekerjaan juga boleh loh, asal jam kerjanya nggak dari jam 5 pagi aja.

Uang masih bisa dicari, tapi bagi kami, kesehatan perlu usaha ekstra untuk menjaganya.

Stay positive! ^^

7 Comments

  1. g

    February 11, 2019 at 2:49 pm

    hwaaaa teteh resign?? wahhh gak update akuuu

    1. Linda Maya

      February 11, 2019 at 2:58 pm

      kemana aja tiii??? T.T update dlu sana sama informanmu di jogja

      1. g

        February 12, 2019 at 8:50 am

        informanku gak kasih update e teehhh

  2. Bergita Paskalina Pricelia Lejo

    February 11, 2019 at 3:00 pm

    Lindaaa,, koq aku terharu kamu mau menjaga kesahatan diri dan suami yaaa.. apalah aku ini.. kapan2 ayok meet up Ndaaa…

    1. Linda Maya

      February 11, 2019 at 3:03 pm

      biar pencitraan cil… wkakaka… ayoklahhh… kamu di luar kota mulu.. tak samperin ke bandung ga sempet ketemu jugaaa. huhu… duduk ngobrol ngafe yukkkkk….

  3. Thomas

    February 11, 2019 at 4:24 pm

    Aku ga sanggup nonton video pengumuman yang tentang kenapa mereka putus. PANJANG AMAT YA VIDEONYA!

    1. Linda Maya

      February 11, 2019 at 4:27 pm

      aku juga massss… aku tuh mau bacain komen hujatan aja di comment sectionnya… knapa di disable… sedih aku tuh… haus akan aroma pertikaian… :))

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.