PKK

Begitu jam menunjukkan pukul 14.00, aku buru-buru beresin laptop, charger, dan headset-ku. Biasanya sih masih leyeh-leyeh dulu di kantor, nunggu agak sorean dikit biar nggak panas baru pulang. Tapi hari ini aku ada agenda lain, yaitu perkumpulan ibu-ibu PKK yang rutin digelar setiap tanggal 15 per bulannya.

Ini kali ketiga aku ikut perkumpulan PKK, ya memang baru 6 bulanan sih menikah dan pindah ke rumah suami. Awal mulanya, Ibu RT datang berkunjung ke rumah terus minta nomer HP, katanya mau di-invite ke grup PKK komplek sini, terus besoknya diminta dateng perkumpulan ibu-ibu PKK.

Pertama kali dateng ke acara ini, fix aku salah kostum! hahaha…. Ketika ibu-ibu yang lain pakai gamis, batik, dan rok, aku dong pakai jeans dan kaos belang-belang yang mengundang perhatian gitu. Yasudahlah ya, kan aku ibu-ibu muda 😀

Satu hal yang malang melintang di pikiranku selama acara: Ini beneran ya aku udah menjadi Ibu-ibu? Kalau udah menikah, otomatis dipanggil Bu kah? OMG, aku belum familiar dengan panggilan Bu Luthfi. Tapi ibu-ibu di komplek sini kan kenalnya suamiku, ya masa aku kenalan dengan nama doang. Aku siapahhh??!!

Acaranya sih ya cuma bacain pengumuman-pengumuman, iuran dana sosial, arisan, makan snack, ngobrol sana sini.

Tapi ada yang bikin kikuk, yaitu semacam sesi paduan suara gitu nyanyi mars PKK dan mars Bantul Projo Tamansari. Sebagai anggota baru, wajarlah aku belum tau mars PKK apalagi mars Bantul, baru juga 6 bulan tinggal disini. Aku yang 26 tahun menjadi warga Wonogiri aja nggak pernah tau gimana mars Wonogiri Sukses. Hehehe, maapkeun ya Pak Bupati.

Pertemuan pertama, aku diem aja di saat ibu-ibu lain pada nyanyi. Ya sambil agak gerak-gerak dikit biar keliatan antusias 😀

Pertemuan kedua, aku komat-kamit aja akting gitu biar nggak kalah eksis sama ibu-ibu yang lain.

Pertemuan ketiga ini, aku browsing dulu dong. Aku harus udah apal, biar bisa nyanyi dengan lantang dan gagah berani. Nyanyi di karaokean aja selalu menjadi yang terdepan, masa iya aku doang yang nggak bisa nyanyi di perkumpulan PKK. Haha…

Kegiatan ini positif sih, biar saling kenal dan akrab dengan tetangga. Selain belajar berkeluarga secara bertahap, juga harus belajar bermasyarakat yah! 🙂

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.