Nabung Emas di Pegadaian

Aku termasuk orang yang susah sekali menyisihkan uang untuk ditabung. Sewaktu masih single, gaya hidupku itu paycheck-to-paycheck alias gaji per bulan selalu ludes.

Setelah menikah, mau nggak mau harus berubah dong. Aku harus lebih bertanggungjawab mengelola keuangan rumah tangga demi menjaga cashflow tetap aman sampai tua. Banyak juga cita-cita bersama suami yang harus diwujudkan, jadi aku harus belajar menabung.

Kali ini aku mau share pengalamanku menabung emas di Pegadaian. Sebelum masuk ke pokok bahasan, pasti muncul pertanyaan kenapa memilih menabung emas?

Alasannya karena fluktuasi harga emas cukup stabil dan risiko yang lebih kecil dibanding instrumen investasi lainnya. Oh ya, aku juga bukan orang yang suka pakai perhiasan emas jadi mending investasi dalam bentuk emas batangan aja.

Sepengetahuanku dulu, Pegadaian adalah tempat menggadaikan barang berharga untuk mendapat dana secara cepat. Tapi ternyata Pegadaian kini telah berinovasi dan memiliki layanan jual beli emas.

Kalian bisa beli langsung emas cetakan Antam atau UBS di Pegadaian. Kedua jenis emas itu dijual dengan satuan berat tertentu, diantaranya 1, 2, 5, 10, 25, 50 gram dst. Harganya juga fluktuatif setiap harinya.

Selain melayani jual beli emas, Pegadaian juga punya fitur tabungan emas yang bisa kalian akses secara digital melalui ponsel. Hal ini memudahkan nasabah karena segala proses pendaftaran rekening maupun jual beli bisa kalian lakukan secara online.

Nasabah yang mempunyai tabungan emas di Pegadaian, artinya memiliki emas batangan berdasarkan perjanjian jual beli emas dan penitipan emas yang disetujui oleh nasabah dan pihak Pegadaian.

Jadi, alih-alih membeli emas batangan langsung di Pegadaian dan disimpan sendiri di rumah yang menurutku lebih berisiko, aku pilih menitipkannya di Pegadaian saja. Kalau butuh fisiknya, ya nanti tinggal dicetak.

Yang menarik, kalian bisa beli emas berapapun nominalnya nggak terpaku pada satuan berat cetakan. Misal cuma punya uang Rp 100.000, ya nanti akan dapat emas sesuai dengan nominal yang kalian bayarkan.

Misalkan harga emas di situs Pegadaian hari ini Rp 716.000/gram. Kalau kalian nabung Rp 100.000 berarti akan mendapatkan 100.000/716.000 = 0,1396 gram.

Aku tuh nggak bisa lihat uang nganggur orangnya. Kalau ada sisa uang belanja sayur misal Rp 100.000 aja, ya dipake jajan bubble tea atau kopi.((siapa yang kayak gini juga?)).

Kalau disimpan aja dalam bentuk uang di ATM, aku pasti bakalan nggak bisa tahan godaan top-up Go-Pay buat order Go-Food ((lagi-lagi bubble tea atau kopi)).

Coba kalau uang sisa-sisa belanja ini langsung di-emas-kan? Lama-lama akan jadi 1 gram, 2 gram, dst. Kalau udah ditabung jadi emas, masa iya niat banget jual emas buat beli bubble tea? 😀

Nah, gimana caranya daftar tabungan emas di Pegadaian? Kalian bisa datang langsung ke Pegadaian terdekat atau mendaftar secara online via aplikasi Pegadaian Digital di apps store.

Begini langkah-langkahnya ya:

  • Buka Apps Store dan ketik Pegadaian Digital (logo dan tampilan seperti gambar di bawah ini)
  • Setelah aplikasi Pegadaian Digital berhasil diinstal, akan muncul halaman selamat datang disusul oleh intro tentang layanan Pegadaian.
  • Akan muncul halaman pertama registrasi, disitu kita perlu mengisi nama lengkap dan nomor telepon.
  • Kita akan mendapatkan kode verifikasi via SMS, kemudian tuliskan kolom Kode OTP pada halaman kedua registrasi.
  • Selanjutnya kita diminta untuk mengisi alamat email.
  • Buka email yang dikirimkan oleh Pegadaian dan lakukan verifikasi.
  • Set password dan akan muncul pop up message bertuliskan registrasi sukses.
  • Kita sudah bisa log-in ke aplikasi Pegadaian Digital menggunakan nomor HP atau email.
  • Jika sudah berhasil log-in, kita akan masuk ke halaman yang berisi fitur-fitur layanan Pegadaian. Karena fokusnya ke tabungan emas, maka langkah selanjutnya adalah klik fitur bergambar emas seperti yang ditunjuk oleh tanda panah pada gambar di bawah ini.
  • Kita masih harus registrasi lagi jika ingin membuka tabungan emas, caranya klik Daftar Rekening (lihat tanda panah).
  • Kemudian kita diminta mengisi kelengkapan data identitas.
  • Berikutnya akan muncul halaman maps yang menunjukkan lokasi outlet Pegadaian di sekitar tempat tinggal kita. Pilih salah satu outlet yang paling mudah dijangkau dari rumah.
  • Kemudian, di halaman kedua akan muncul rincian administrasi yang menetapkan pembelian saldo awal sebesar Rp 50.000. Baca dulu syarat dan ketentuannya. Jika sudah mantab, centang tanda persetujuannya dan klik selanjutnya.
  • Tahapan berikutnya adalah dengan memilih metode pembayaran. Pembayaran melalui virtual account dikenakan biaya administrasi Rp 2.500.
  • Selanjutnya lakukan pembayaran melalui m-banking atau bisa juga via mesin ATM. Jika sudah klik selesai.

Dan selesai sudah registrasi tabungan emasnya. Lalu, gimana cara menabungnya? Gimana cara menjualnya kalau suatu saat butuh dana dan harus meng-uang-kan tabungan emas kita?

  • Untuk menabung emas, disini dalam artian membeli emas. Kita bisa log-in aplikasi lagi. Klik fitur Emas, kemudian klik fitur beli. Perhatikan harga jual dan harga beli. Harga ini berubah-ubah per harinya. Harga jual yang tertera di aplikasi merupakan harga jual dari Pegadaian (lihat lingkaran merah pada gambar). Jadi, kalau kita mau beli emas 1 gr di hari itu, berarti jumlah yang dibayarkan adalah Rp 716.000.
  • Kemudian input jumlah yang ingin dibeli. Bisa dalam bentuk nominal rupiah atau dalam satuan gram. Disini saya contohkan menabung sebanyak Rp 100.000 ya, jumlah emas yang didapat adalah 0,1396 gr.

PS: Disarankan beli ketika harga emas turun dan ketika butuh untuk dijual, sebaiknya ketika harga emas sedang naik. Karena letak keuntungannya ada disitu.

  • Tahap kedua pembelian emas, akan ada halaman konfirmasi top up tabungan emas. Tidak ada biaya administrasi.
  • Tetapi ada biaya admin virtual account sebesar Rp 2.500 per transaksi seperti pada saat setoran pertama pembukaan rekening tadi. Langkah berikutnya tinggal melakukan pembayaran melalui m-banking atau mesin ATM.
  • Proses penjualan emas sama seperti proses beli. Nominal yang akan kita terima sesuai dengan harga beli dari Pegadaian, istilahnya buy back emas.
  • Setelah klik Jual, kemudian masukkan jumlah emas yang akan dijual. Misal kita akan menjual emas sebesar 1 gram di hari ini, maka uang yang akan kita terima adalah sebesar Rp 694.000. Dengan catatan, sisa saldo transaksi jual yang harus mengendap di Pegadaian adalah 0.1 gram.
  • Berbeda dengan proses beli, kita dikenakan biaya administrasi saat menjual emas yaitu sebesar Rp 2.500.
  • Kita juga diminta memasukkan PIN untuk menjaga keamanan dan memastikan transaksi ini tidak dilakukan oleh orang lain.
  • Setelah selesai, dana akan masuk ke rekening bank yang kita daftarkan. Proses pencairan dana ini juga cepat, sama seperti kalau kita transfer antar bank.

Oh ya, mungkin muncul pertanyaan apakah pihak Pegadaian membeli emas fisik ketika kita melakukan transaksi di Tabungan Emas? Iya, Pegadaian membeli emas batangan fisik secara kolektif dan menyimpannya untuk para nasabah (titip simpan emas).

Kalau kita ingin mencetak emas yang ada di tabungan kita ke dalam bentuk fisik, caranya mudah. Kita bisa langsung datang ke outlet Pegadaian tempat kita mendaftar (yang sudah kita pilih di atas).

Atau bisa juga melalui aplikasi Pegadaian Digital dengan klik fitur Cetak Emas.

  • Pilih jenis cetakan emas yang diinginkan, bisa dalam bentuk emas batangan Antam atau UBS.
  • Selanjutnya klik gram/denominasi cetakan maka akan muncul satuan gram beserta biaya cetak emas untuk masing-masing satuan gram.
  • Langkah selanjutnya adalah memilih berapa jumlah kepingan emas yang ingin dicetak, misal mencetak satuan 5 gr sejumlah 2 keping.

Untuk pencetakan emas ini, aku belum pernah nyobain sih. Tapi berdasarkan info yang aku baca, setelah proses pembayaran cetak emas selesai, nanti kita diminta mengambil cetakan emas di outlet Pegadaian tempat kita mendaftar.

Gampang banget kan prosesnya? Semua bisa dilakukan secara online, jadi bagi yang super sibuk pun masih bisa mendaftar maupun membeli emas kapan pun dan dimana pun.

Sekian sharing yang panjang banget ini karena kebanyakan gambar. Aku juga lagi mencoba instrumen investasi lain yaitu reksadana, nanti aku share juga kalau aku udah paham betul. Aku harus belajar banyak dulu. Hehe.

Baca juga: Cerita tentang Gaji dan Pengeluaran

7 Comments

  1. Renita Anggraeni

    September 30, 2019 at 5:50 am

    Good share beb…

    1. Linda Maya

      September 30, 2019 at 10:08 am

      Mamaciii ibu trio dah mampir kemariiii…

  2. Nanta

    September 30, 2019 at 3:22 pm

    Bermanfaat sekali kak 🙂

    1. Linda Maya

      September 30, 2019 at 4:58 pm

      yuhuu mba nanta,,, thankyouuu ^^

  3. Rini Pratiwi

    October 2, 2019 at 7:15 am

    wiihh makasih kak udh dibuatin artikelnya, kemaren2 sempet nyari2 info tentang ini juga, tp cuma disini kayanya kak yg paling lengkap info sama langkah2nya ? mudah2an bisa cepet terealisasi deh kepengenan aku nabung emas wkwkwk

    1. Linda Maya

      October 2, 2019 at 11:24 am

      haha bisa aja rindingdong.. ada tau yg nulis lengkap.. web2 finance gitu.. mgkn krn aku yg nulis pake bahasa sehari2 aja jd kerasa lengkap :))
      daftar aja dlu rindong.. pokoknya tiap gajian lgsg nabung trs klo ada uang sisa lgsg ditabung, biar nggak ludes buat beli kopi atau boba :))

  4. aku

    January 26, 2021 at 5:48 pm

    Pengen nyoba, tapi gak dong?

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.