[Review] Sheet Mask Pembersih Pori dari Active C

Sebenernya aku bukan orang yang rutin pakai masker, baik jenis masker apapun itu. Aku baru nyari masker ketika kulitku bener-bener butuh doang. Ya semacam pertolongan ekstra terhadap kulit yang kebetulan lagi rewel.

Intermezzo dulu ya…

Bulan Januari kemarin, kulit wajahku sedikit caper minta diperhatiin. Memang nggak ada jerawat dan bruntusan, tapi kayak kekeringan gitu lho. Heran nggak, kulit berminyak sepertiku ini tapi bisa mengalami fase kekeringan.

Aku notice bahwa kondisi kulitku sedang tidak baik-baik saja sewaktu pakai makeup. Produk makeup seperti susah nempel di kulit dan finish looksnya nggak natural. Dari sini aku bertanya-tanya, kenapa ya ini? Aku kan nggak ganti produk makeup maupun skincare apapun.

Apa ada yang salah dengan skincare routine-ku? Analisaku adalah karena pelembab. Inget kan aku pernah review moisturizer Hada Labo? Aku udah cocok pakai produk tersebut. Tapi aku sempet switch pakai moisturizer-nya Innisfree selama 3 bulan dan kulitku baik-baik saja.

Baca juga: [Review] Moisturizer Anti-Aging dari Hada Labo

Begitu moisturizer Innisfree ini habis, aku lanjutin lagi pemakaian Hada Labo. Dari situlah masalah ini muncul. Kulitku ngambek, sepertinya nggak mau balikan sama Hada Labo. Haha. Yah, gimana sih padahal kan harganya ramah kantong daripada Innisfree.

Strategiku untuk menyelesaikan masalah ini adalah cari pelembab baru karena aku nggak mungkin beli Innisfree lagi (mahal, cyin). Selain itu, segera memberikan pertolongan dengan menggunakan sheet mask. Aku beli sheet mask merek asal di Guardian, sudah tentu nyari yang murah.

Belum sempat aku pakai sheet mask Guardian itu, eh, aku dikirimin paket berupa sheet mask. Senangnya hati ini karena memperoleh ‘bantuan’ di saat yang tepat. Aku mendapatkan dua box sheet mask dari Active C yang masing-masing berisi 5 pcs. Jadi ada 10 pcs sheet mask.

Nama sheetmask-nya adalah Active C EGF Intensive Pore Repairing and Firming Mask. Something new bagiku yang selalu beli sheet mask eceran, produk ini tuh dikemas dalam box karton yang terkesan exclusive gitu.

Aku langsung cari info produknya dengan scan barcode di kemasan belakangnya yang kemudian mengarah ke website-nya Active C yaitu www.activec.tech . FYI, mereka juga punya akun instagram official yang berbahasa Indonesia @activec.tech.

Manfaat ActiveC Sheet Mask

Jadi, Active C ini berasal dari Switzerland atau Swiss. Produk ini mengandung bahan-bahan skincare aktif yang difokuskan untuk memperbaiki dan mengaktifkan stem cell pada kulit.

Satu box Active C ini berisi 5 pcs sheetmask yang harga per-box-nya sekitar Rp 182.000 (harga diskon). Kalian bisa mendapatkannya via shopee misscindy.id ya. Kalau mau cobain satu dulu, bisa beli eceran dengan harga Rp 38.000 (harga diskon juga).

Dari semua jenis sheet mask yang pernah kucoba, sheet mask ini cukup unik sih. Karena essence-nya dikemas terpisah dengan lembaran maskernya. Berbeda dengan kebanyakan sheet mask yang sudah terendam oleh essence-nya. Kenapa pakai dipisah segala ya?

kiri (warna hitam) : sheet mask
kanan (bening) : essence

Berdasarkan deskripsi pada kemasannya, lembaran masker Active C ini mengandung bubuk EGF (Ephidermal Growth Factor). Begitu essence bertemu dengan EGF powder yang dibekukan dalam sheet mask menggunakan I-SOL technology tersebut, kandungannya akan aktif dan siap untuk digunakan.

Mungkin tujuannya dipisah agar bahan-bahan yang terkandung pada essence maupun sheet mask lebih terjaga. Jadi ketika akan dipakai, kedua bahan tersebut baru disatukan biar lebih fresh dan dapat bekerja dengan optimal.

Seperti yang tertera pada kemasannya, sheet mask Active C ini diklaim dapat membersihkan dan memperbaiki pori-pori, menyeimbangkan pH kulit, dan memberikan kelembaban ekstra karena mengandung ampoule dengan konsentrasi Hyaluronic Acid (HA) yang tinggi. Menjawab apa yang dibutuhkan kulitku, bukan?

Essence tersebut juga mengandung ekstrak snail yang sudah dikenal sebagai anti-aging, mengencangkan kulit, menghambat terbentuknya tanda-tanda penuaan. Duh, pokoknya klaimnya banyak banget sampai tercengang yang baca. Mari kita buktikan saja ya.

Cara Pemakaian Active C Sheet Mask

Terdapat instruksi pada belakang kemasan sheet mask-nya:

  1. Lipat kemasan sheet mask sesuai dengan garis putus-putus di belakang kemasan. Melipatnya dari bagian bawah ya, kemudian bagian tengah sampai semua essence tergeser ke bagian atas.
  2. Dorong essence sesuai arah yang tertera pada kemasan. Sampai semua essence berpindah ke area sheet mask (warna hitam).
  3. Tunggu selama 1 menit agar essence menyerap sempurna ke dalam sheet mask.
  4. Gunting kemasan dan keluarkan sheet mask-nya.
  5. Pasangkan ke wajah (bagian yang berpola di bagian dalam ya), diamkan selama 10-20 menit.
  6. Lepaskan sheet mask dan tepuk-tepuk sisa essence-nya pada wajah.

Untuk urutan kapan sheet mask dipakai dalam rangkaian skincare, ada beberapa versi. Ada yang pakai sheetmask setelah toner, setelah serum, atau setelah moisturizer.

Pemakaian sheet mask akan membuat layer skincare di bawahnya terserap dengan baik dan dapat bekerja dengan optimal. Aku sendiri menggunakan sheetmask setelah serum. Baru kemudian dikunci dengan moisturizer di tahap akhir. Jadi rangkaian skincare malamnya: cuci muka – toner – serum – sheet mask – moisturizer.

Baca juga: My Skincare Routine

Yang nggak kalah penting adalah, kapan sih sheet mask digunakan? Setiap hari atau beberapa hari sekali? Aku sempet cari tau lebih detail mengenai hal ini. Ada masker yang diformulasikan untuk pemakaian setiap hari dan ada juga yang 1-3 kali seminggu.

Sheet mask yang fungsinya lebih ke melembabkan, calming skin, hydrating dan mengandung mild ingredients, bisa dipakai setiap hari. Tapi sheet mask yang mengandung bahan aktif dan punya fungsi khusus seperti brightening, anti aging, acne care, dsb. direkomendasikan untuk dipakai seminggu sekali atau 2-3 kali dalam seminggu.

Aku berkesimpulan bahwa wajar aja ya kalau sheet mask seperti Active C dan Mediheal itu harganya cukup pricey, ya karena mereka mengandung bahan aktif seperti yang biasanya terkandung dalam serum. Berbeda dengan sheet mask lain yang harganya lebih murah, jadi ternyata ini alasannya. Haha.

Hasil Pemakaian Sheet Mask Active C

Kesan pertama pemakaian sheet mask Active C ini adalah wow, essence-nya banyak banget. Melimpah ruah sampai sheet mask-nya benar-benar basah. Cairan essence-nya juga cenderung lebih kental, mungkin karena kandungan snail extract-nya itu.

Lembaran sheet mask Active C berwarna hitam yang cukup tebal, sehingga nyaman dan berasa kokoh ketika dipasang ke wajah. Tekstur sheetmask ini berbeda antara sisi luar dan dalam. Sisi dalam (yang nempel ke wajah) terdapat pola kotak-kotak yang sepertinya berupa EGF powder seperti yang kusebutkan di atas.

sisi dalam sheet mask
sisi luar sheet mask

Sementara ukuran sheet mask-nya cukup pas, tidak terlalu kegedean atau kekecilan, tapi bagian hidung kenapa nggak sampai ke bawah banget ya? padahal hidungku nggak mancung (LOL). Mungkin emang desainnya begini.

Yang aku suka dari sheet mask ini adalah nggak wangi. Aku sangat menghindari produk yang terlalu wangi karena aku gampang banget batuk kalau mencium strong fragrance.

Selama resting time 10-20 menit, sheet mask ini terasa makin lama makin kencang. Mungkin efek firming-nya sedang bekerja. Rasanya di wajah juga adem, nggak ada sensasi panas atau gatal. Pengalamanku mencoba beberapa sheet mask (yang asal beli karena murah tentunya) ada yang bikin gatal selama pemakaian.

Setelah kurang lebih 20 menit dan sheet mask dilepaskan, wajah masih tampak basah banget karena essence-nya. Biasanya aku tepuk-tepuk perlahan dan kuratakan sampai ke bagian leher. Ada efek instan brighteningnya setelah masker dicopot.

kiri: kondisi setelah cuci muka – pakai toner – pakai serum
tengah: pemakaian sheet mask Active C (serem ya)
kanan: setelah +/- 20 menit pemakaian sheet mask

Aku rutin memakai sheet mask Active C ini seminggu 2-3 kali dan hasil yang kudapatkan adalah kulitku nggak kekeringan lagi dong. Beneran bikin kulit kembali sehat dan makeup bisa nempel dengan natural di kulit wajahku.

Untuk efek pore repairing dan firming-nya, terasa waktu aku facial di klinik kecantikan langgananku akhir Januari kemarin. Yang biasanya proses pembersihan komedonya lama dan sakit banget, kemarin itu jadi cepet dan nggak terlalu menyiksa. Apa ini efek dari sheet mask-nya ya? Bisa jadi.

Maybe untuk pemakaian jangka panjang akan lebih terasa efek anti aging dan menghambat terbentuknya keriput. Hal ini sudah dapat dirasakan sejak pemakaian sheet mask pertama kali, dimana kulit terasa kencang saat pemakaian.

Untuk memastikan bahwa review-ku ini nggak bias karena aku mendapatkan sheet mask ini dengan cuma-cuma, aku minta dua orang temenku buat ikutan nyobain. Meski mereka cuma nyobain sekali doang, tetapi pendapat mereka bisa jadi masukan buatku.

Aku dan temen-temen sepakat bahwa cara pakai sheet mask Active C ini agak ribet. Butuh effort yang lebih banyak dibanding sheet mask merek lain. Namun, kami bertiga juga setuju bahwa sheet mask ini nyaman dipakai, membuat kulit tampak lebih cerah secara instan setelah pemakaian. Ketika dipakai sebelum tidur, keesokan paginya ketika bangun tidur, kulit terasa lembab dan kenyal.

Kesimpulan yang bisa aku rangkum dalam review sheet mask Active C kali ini adalah, butuh sedikit effort dalam pemakaiannya namun hasilnya worth it. Recommended sekali untuk dicoba sebagai extra care untuk kulit kalian yang mungkin sedang agak susah dimengerti maunya apa.

Gimana? Tertarik untuk mencoba?

2 Comments

  1. @dewikkusuma

    February 13, 2020 at 10:07 pm

    betul bangeeett cocok buat extra care.. auto glowing dalam semalam.. makasih kak sudah bagi-bagi sheetmask gratis, besok lagi yaa :))

    1. Linda Maya

      February 13, 2020 at 11:20 pm

      yeayyy skincare buddy-kuuuu.. mari kita bersama2 saling bahu membahu menuju glowing 2020.. XD

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.